Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

Kamis, 28 November 2013

Resume Teori Belajar Humanistik

Nama : Anisah Firdaus
NIM : 1305923
Mata Pelajaran : Teori Belajar & Pembelajaran

Teori Belajar Humanistik
I.Konsep Dasar Teori Belajar Humanistik
       Teori belajar Humanistik ini bertujuan untuk memanusiakan seorang manusia untuk mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan penghidupannya. Konsep belajar humanistiknya sendiri berasal dari aliran psikologi humanistik. Teori belajar Humanistik ini menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Pada proses belajar harus berorientasikan pada peserta didik sebagai subjek belajarnya, pendidikan yang efektif menurut aliran ini adalah pendidikan yang berpusat pada minat, dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang humanis adalah pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif.

II.Prinsip Teori Humanistik

1. Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar
2. Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari memiliki   relevansi dengan keperluan mereka
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya
4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu semakin kecil
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya
7. Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
9. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar

III. Implementasi terhadap pembelajaran
Peran Guru sebagai Fasilitator :
  
       Seorang guru di wajibkan untuk memberi perhatian dan motivasi, selain itu guru harus bisa membantu siswa untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum. Seorang guru harus bisa memahami karakteristik siswa dan mengatur juga menyediakan sumber-sumber untuk belajar, selalu dapat menyesuaikan dirinya untuk berbaur bersama siswanya, berkomunikasi dengan sangat baik, dan dapat memahami dirinya dan tentunya agar dapat memahami siswanya sendiri.
      
Tujuan pembelajaran teori Humanistik ini lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umum dilalui seorang guru adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri.
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis dan memaknai proses pembelajaran secara mandiri.

         Di sini si siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan menanggung risiko dari perilaku yang ditunjukkan. Jadi si Guru di sini menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya, memberikan kesempatan siswanya untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Lalu evaluasi diberikan secara individual berdasarkan prestasi siswa yang di peroleh.

IV. Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik

a.  Abraham Maslow

      Di kenal sebagai pelopor aliran humanistik.Maslow percaya bahwa manusia bergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang paling di kenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs( Hirarki kebutuhan ). Dia mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri orang memiliki rasa takut yang dapat membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan. Manusia juga bermotivasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan hidupnya. Kebutuhan – kebutuhan tersebut memiliki hirarki ( tingkatan ) mulai dari yang rendah sampai yang tinggi. Adapun hirarki – hirarki tersebut adalah :
1.      Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.      Kebutuhan akan aman dan tenteram
3.      Kebutuhan akan dicintai dan disayangi
4.      Kebutuhan untuk dihargai
5.      Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Gambar Piramida Hirarki kebutuhan menurut Maslow.

Maslow juga mengemukakan bahwa teori belajar Humanistik didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal yaitu  : 

1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang
2. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

b. Carl Ransom Rogers 
Menurutnya kebutuhan seorang individu ada 4 yaitu :
1. Pemeliharaan
2. Peningkatan diri
3. Penghargaan positif (positive regard) dan
4. Penghargaan diri yang positif (positive self-regard) 

c. Artuthur Combs
Belajar terjadi apabila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.

d. Kolb  
Menurut Kolb ada 4 tahap belajar :
1.Tahap pengalaman kongkrit : Seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya.
2.Tahap pengalaman aktif dan reflektif : Seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya.
3.Tahap konseptualisasi : Seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya.
4.Tahap eksperimentasi aktif : Melakukan eksperimentasi secara aktif

 e. Honey Dan Mumford
  
Mereka mengemukakan bahwa ada 4 golongan orang belajar :
1.Kelompok aktivis : mereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
2.Golongan reflector : mempunyai kecenderungan yang berlawanan dengan mereka yang termasuk kelompok aktivis.
3.Kelompok teoritis : Mereka memiliki kecenderugan yang sangat krritis, suka menganalisis, selalu berfikir rasional dengan menggunakan penalarannya.
4.Golongan pragmatis : mereka memiliki sifat-sifat praktis, tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil, dan sebagainya

f. Habermas
  
Menurut Habernas belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya (lingkungan alam maupun lingkkungan sosial).
Ada 3 tipe belajar :
1. Belajar teknis (technical learning) : Belajar teknis adalah belajar bagaimana seseorang dapat beinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.
2. Belajar praktis (practical learning) : Belajar praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.
3. Belajar emansipatoris menekanan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau informasi budaya dalam lingkungan sosialnya.

 g. Bloom dan Krathwohl 
  
Mereka mengemukakan bahwa ada 3 kawasan yang mungkin dipelajari :
1.Kognitif : Pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi
2.Psikomotor : Peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian, naturalisasi
3. Afektif : Pengenalan, merespon, penghargaan, pengorganisasian, pengalaman 

V. Kelebihan dan kekurangan Teori Belajar Humanistik 
Kelebihan


· Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial.
· Siswa merasa senang, berinisiatif dalam belajar.
· Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
· Siswa mempunyai banyak pengalaman yang berarti
· Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
· Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa merasa senang dan bergairah
· Terjadinya perubahan pola pikir
· Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara tanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang-orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin, atau etika yang berlaku
· Siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisai diri dengan sebaik-baiknya.

Kekurangan 

· Bersifat individual.
· Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung.
· Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis
· Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
· Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
· Siswa tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar
· Peran guru dalam proses pembentukan dan pendewasaan kepribadian siswa menjadi berkurang
· Keberhasilan proses belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa itu sendiri. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar