NIM : 1305923
Mata Pelajaran : Teori Belajar dan Pembelajaran
Klasifikasi
Belajar
- Reseption Learning, adalah belajar menerima artinya siswa bersifat pasif dan hanya menerima pembelajaran dari guru saja.
- Rote
Learning, adalah belajar menghafal artinya siswa hanya mengulang apa-apa yang di berikan oleh gurunya saja.
- Contruktivism, adalah belajar membangun artinya siswa di sini di tuntut untuk membangun pemikirannya sendiri dari pengalaman yang sebelumnya telah ia miliki sehingga siswa di sini berperan aktif.
- Kognitif Gestalt, adalah belajar secara menyeluruh tidak hanya di lihat dari bagian bagiannya saja namun secara keseluruhan sehingga membentuk suatu pemahaman.
Function
Of Teacher
“The
modern teacher is a facilitator : a person who assist student to learn for
themselves”. (Stephen Walker)
- Artinya di sini guru bertindak sebagai Fasilitator.
Teori
Belajar Konstruktivisme
Asal kata konstruktivisme adalah “to
construct” yang artinya membangun atau menyusun. Konstruktivisme adalah salah
satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah
konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan itu dibentuk oleh struktur
konsepsi seseorang sewaktu berinteraksi dengan lingkungannya
Tujuan
Teori belajar Konstruktivisme
- Menumbuhkan motivasi siswa bahwa belajar merupakan tanggung jawabnya sendiri
- Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya
- Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri
Ciri
– ciri Teori belajar Kontruktivisme
1. Memberi
peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia
sebenarnya.
2. Menyokong
pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
3. Menggalakkan
murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
4. Menganggap
pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
5. Menggalakkan
proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.
Prinsip Teori Belajar Konstruktivisme
1. Pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan
tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar
3. Guru sekedar membantu
menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
4. Menghadapi
masalah yang relevan dengan siswa
5. Mencari
dan menilai pendapat siswa
Teori Belajar Konstruktivisme Menurut para Ahli
Jean Piaget
Piaget yang dikenal sebagai
konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa penekanan teori
kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun
dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori
kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator.
- Skemata , Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan.
- Akomodasi, adalah proses pembentukan skema atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada.
- Asimilasi, Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Selain itu, asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada.
- Keseimbangan/Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.
Vygotsky
Menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu
konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial. Konstruktivisme ini oleh
Vygotsky disebut konstruktivisme social.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu
- Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara level perkembangan aktual yang ditentukan melalui pemecahan masalah secara mandiri dan level potensi perkembangan yang ditentukan melalui pemecahan masalah dengan bantuan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu.
- Scaffolding. Individu diberi bantuan secara bertahap dengan pengetahuan awalnya kemudian diberi dorongan, motivasi dan evaluasibserta penguraian masalah agar peserta didik lebih bertanggungjawab lebih besar lagi.
Hakikat Anak Menurut Teori belajar Konstruktivisme
Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif, melainkan melalui sebuah
tindakan. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja, tetapi
peserta didik mencari pengetahuan melalui buku atau pengalaman. Selain
itu, peserta didik harus aktif secara mental pula.
Hakikat pembelajaran menurut Teori belajar Kontruktivisme
Menurut teori belajar
konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran
guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap
diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.
Implikasi Konstruktivisme dalam
Pembelajaran
(1) tujuan pendidikan menurut teori
belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang
memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,
(2) kurikulum dirancang sedemikian rupa
sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat
dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah
seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan
(3) peserta didik diharapkan selalu
aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah
berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang
kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
Kelebihan dan kelemahan teori belajar konstruksivisme
Kelebihan
- Berpikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
- Paham : Karena murid terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan boleh mengaplikasikannya dalam semua situasi.
- Ingat : Karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan lebih mengingat semua konsep. Melalui pendekatan ini murid membina sendiri kepahaman mereka. Mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
- Kemahiran sosial :Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan teman dan guru dalam membina pengetahuan baru.
- Menyenangkan : Karena mereka terlibat secara langsung, mereka paham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan baik, maka mereka akan merasa senang saat belajar dalam membina pengetahuan baru.
- Siswa dituntut untuk bisa berfikir aktif dalam belajar
- Dengan adanya konstruktivistik bisa adanya group dalam pembelajaran
- Pembelajaran terjadi lebih kepada ide-ide dari siswa itu sendiri
Kelemahan
1. Guru cenderung lebih pasif dan siswa
yang lebih aktif sehingga peran guru sebagai pendidik di sini kurang terlihat.
2. Adanya kesulitan bagi siswa yang
kurang aktif teori ini cenderung lebih menguntungkan bagi siswa yang aktif saja
sehingga bisa di simpulkan bahwa teori ini tidak cocok untuk semua siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar