Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

Kamis, 21 November 2013

Resume Teori Belajar Konstruktivisme

Nama : Anisah Firdaus

NIM  : 1305923
Mata Pelajaran : Teori Belajar dan Pembelajaran 
 
Klasifikasi Belajar
  1. Reseption Learning, adalah belajar menerima artinya siswa bersifat pasif dan hanya menerima pembelajaran dari guru saja. 
  2. Rote Learning, adalah belajar menghafal  artinya siswa hanya mengulang apa-apa yang di berikan oleh gurunya saja.
  3. Contruktivism, adalah belajar membangun artinya siswa di sini di tuntut untuk membangun pemikirannya sendiri dari pengalaman yang sebelumnya telah ia miliki sehingga siswa di sini berperan aktif. 
  4. Kognitif Gestalt, adalah belajar secara menyeluruh tidak hanya di lihat dari bagian bagiannya saja namun secara keseluruhan sehingga membentuk suatu pemahaman.
Function Of Teacher
            “The modern teacher is a facilitator : a person who assist student to learn for themselves”. (Stephen Walker)

  • Artinya di sini guru bertindak sebagai Fasilitator.

Teori Belajar Konstruktivisme

Asal kata konstruktivisme adalah “to construct” yang artinya membangun atau menyusun. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu berinteraksi dengan lingkungannya

Tujuan Teori belajar Konstruktivisme

  • Menumbuhkan motivasi siswa bahwa belajar merupakan tanggung jawabnya sendiri 
  • Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya 
  • Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri

Ciri – ciri Teori belajar Kontruktivisme 


1.     Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2.     Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
3.     Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
4.     Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
5.     Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.

Prinsip Teori Belajar Konstruktivisme

1.    Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2.   Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar
3.    Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
4.    Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
5.    Mencari dan menilai pendapat siswa
            
Teori Belajar Konstruktivisme Menurut para Ahli

 Jean Piaget
     Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator.
  1. Skemata ,   Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan.
  2. Akomodasi,  adalah proses pembentukan skema atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada.
  3. Asimilasi,    Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Selain itu, asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada.
  4. Keseimbangan/Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.
Vygotsky
Menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.  Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut konstruktivisme social.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu
  1. Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara level perkembangan aktual yang ditentukan melalui pemecahan masalah secara mandiri dan level potensi perkembangan yang ditentukan melalui pemecahan masalah dengan bantuan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu.
  2. Scaffolding. Individu diberi bantuan secara bertahap dengan pengetahuan awalnya kemudian diberi dorongan, motivasi dan evaluasibserta penguraian masalah agar peserta didik lebih bertanggungjawab lebih besar lagi.

Hakikat Anak Menurut Teori belajar Konstruktivisme

Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif, melainkan melalui sebuah tindakan. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja, tetapi peserta didik mencari pengetahuan melalui buku atau pengalaman. Selain itu, peserta didik harus aktif secara mental pula.

Hakikat pembelajaran menurut Teori belajar Kontruktivisme 
 Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.

Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran

(1)   tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,
(2)   kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
(3)   peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
 
Kelebihan dan kelemahan teori belajar konstruksivisme

Kelebihan
  1. Berpikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
  2. Paham : Karena murid terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan boleh mengaplikasikannya dalam semua situasi.
  3. Ingat : Karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan lebih mengingat semua konsep. Melalui pendekatan ini murid membina sendiri kepahaman mereka. Mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
  4. Kemahiran sosial :Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan teman dan guru dalam membina pengetahuan baru.
  5. Menyenangkan : Karena mereka terlibat secara langsung, mereka paham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan baik, maka mereka akan merasa senang saat belajar dalam membina pengetahuan baru.
  6. Siswa dituntut untuk bisa berfikir aktif dalam belajar
  7. Dengan adanya konstruktivistik bisa adanya group dalam pembelajaran
  8. Pembelajaran terjadi lebih kepada ide-ide dari siswa itu sendiri
         Kelemahan
1.      Guru cenderung lebih pasif dan siswa yang lebih aktif sehingga peran guru sebagai pendidik di sini kurang terlihat.
2.      Adanya kesulitan bagi siswa yang kurang aktif teori ini cenderung lebih menguntungkan bagi siswa yang aktif saja sehingga bisa di simpulkan bahwa teori ini tidak cocok untuk semua siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar