Nama :
Anisah Firdaus
NIM
: 1305923
Mata Kuliah : Teori Belajar dan Pembelajaran
Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi
kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh
interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari
guru.Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal
dari lingkungan.
Sebelumnya
kita ketahui dahulu cakupan mengenai kognitif terlebih dahulu, yaitu :
- Kognitif : mempelajari proses mental, bagaimana orang berpikir, merasakan,mengingat dan belajar
- Kognitif : Berhubungan dengan topic perhatian, persepsi, memori, bahasa, berpikir dan membuat keputusan.
- Kognitif : psikologi khusus pada pemahaman dan pengetahuan dalam mempelajari proses mental.
Definisi Teori Gestalt
Istilah ‘Gestalt’ merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari
terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam
sekali, yaitu ‘form’, ‘shape’ (dalam bahasa Inggris) atau bentuk,
hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa
Inggris pun bermacam-macam antara lain‘shape psychology’,
‘configurationism’, ‘whole psychology’ dan sebagainya. Karena adanya
kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhirnya para sarjana di seluruh dunia
sepakat untuk menggunakan istilah ‘Gestalt’ tanpa menerjemahkan kedalam bahasa
lain.
Suatu konsep yang penting dalam psikologi Gestalt adalah
tentang "insight" yaitu pengamatan/ pemahaman mendadak terhadap
hubungan-hubunganantarbagian-antarbagian di dalam suatu situasi permasalahan.
Insight itusering dihubungkan dengan pernyataan spontan “aha” atau “oh,
see-now” Oh,ini tah”..?.
Sejarah Munculnya Teori
Gestalt
Psikologi kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar
Gestalt.Peletak dasar psikologi Gestalt adalah Max Wertheimer (1880-1943)
yangmeneliti tentang pengamatan dan pemecahan masalah (problem
solving).Sumbangannya ini diikuti oleh Kurt Koffka (1886-1941) yang
menguraikansecara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan; kemudian
WolfgangKohler (1887-1959) yang meneliti tantang insight pada
simpanse.Penelitianpenelitian mereka menumbuhkan psikologi Gestalt yang
menekankanbahasan pada masalah konfigurasi, terstruktur dan pemetaan
dalampengalaman.Kaum Gestaltis berpendapat bahwa pengalaman itu berstrukturyang
terbentuk dalam suatu keseluruhan.Orang yang belajar, mengamati stimuli
dalamkeseluruhan yang terorganisasi, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah
(Suryabrata, 1999).
Hukum-hukum Teori
Gestalt
- Hukum Pragnanz, yang
mengatakan bahwa organisasi psikologis selalu cenderung ke arah yang
bermakna atau penuh arti (pragnanz)
- Hukum kesamaan, yang
mengatakan bahwa hal-hal yang sama cenderung membentuk gestalt
(keseluruhan)
- Hukum kecenderungan,
mengatakan bahwa hal hal yang berdekatan cenderung berbentuk gestalt.
- Hukum ketertutupan, yang
mengatakan bahwa hal-hal yang tertutup cenderung membentuk gestalt.
- Hukum kontinuitas, yang mengatakan bahwa hal-hal yang berkesinambungan cenderung membentuk gestalt.
Karakteristik Teori Gestalt
Teori belajar Kognitif Gestalt
mempunyai Hukum keterdekatan, hukum ketertutupan dan hukum kesamaan.
Hukum
menurut Wertheimer tahun 1923, dalam bukunya “Investigation of Gestalt Theory”:
- Hukum keterdekatan (Law of
Proximity) Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat
cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.
- Hukum ketertutupan (Law of Closure) Hal-hal
yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
- Hukum kesamaan (Law of Equivalence) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompokatau suatu totalitas.
Tokoh-tokoh Teori Belajar
Kognitif Gestalt
- Menurut Kurt Koffka
- Jejak
ingatan (memory traces), Suatu pengalaman yang membekas di otak.
Jejak-jejak ingatan ini diorganisasikan secara sistematis mengikuti
prinsip-prinsip Gestalt dan akan muncul kembali jika kita mempersepsikan
sesuatu yang serupa dengan jejak-jejak ingatan tadi.
- Perjalanan waktu berpengaruh
terhadap jejak ingatan.
- Perjalanan waktu itu tidak
dapat melemahkan, melainkan menyebabkan terjadinya perubahan jejak, karena
jejak tersebut cenderung diperhalus dan disempurnakan untuk mendapat Gestalt
yang lebih baik dalam ingatan.
- Latihan yang terus menerus
akan memperkuat jejak ingatan.
- Menurut Wolfgang
Kohler
Adanya pemahaman belajar Insight, Insight adalah pemahaman terhadap
hubungan antar bagian di dalam situasi permasalahan. Insight yang merupakan
inti dari belajar menurut teori gestalt, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Kemampuan Insight seseorang
tergantung kepada kemampuan dasar orang, sedangkan kemampuan dasar itu
tergantung kepada usia dan posisi yang bersangkutan dalam kelompok
(spesiesnya).
- Insight dipengaruhi atau
tergantung kepada pengalaman masa lalunya yang relevan.
- Insight tergantung kepada
pengaturan dan penyediaan lingkungannya.
- Pengertian merupakan inti
dari insight. Melalui pengertian individu akan dapat memecahkan
persoalan.
- Pengertian itulah yang dapat
menjadi kendaraan dalam memecahkan persoalan lain pada situasi yang berlainan.
- Apabila insight telah di
peroleh,maka dapat digunakan untuk menghadapi persoalan dalam situasi lain.
- Menurut Max Wertheimer
Wertheimer
dianggap sebagai pendiri teori Gestalt setelah ia melakukan suatu eksperimen
dengan menggunakan sebuah alat yang bernama stroboskop, yaitu suatu kotak yang
didalamnya terdapat dua buah garis yang satu tegak dan yang satu melintang.
Jika kedua garis tersebut diperlihatkan secara bergantian terus menerus maka
akan tampak seakan aska garis tersebut bergerak dari melintang menjadi tegak.
Inilah yang disebut gerakan semu.
Eksperimen
Pengujian Teori Gestalt
Karya yang
signifikan tentang belajar oleh anggota Gestalt adalah karya Kohler. Yaitu
tentang percobaan pada hewan simpanse. Kohler meletakan buah pisang (makanan simpanse) yang
digantung diatas simpanse tersebut dengan jarak melebihi jangkauan simpanse. Simpanse dilatih untuk berfikir bagaimana cara agar
dapat mendapatkan pisang tersebut (makan). Ada tiga ekor simpanse yang diuji cobakan oleh Kohler.
Dengan pola berfikir yang berbeda seperti berikut :
- Monyet bernama Chica menggunakan tongkat untuk menjangkau pisang, tetapi gagal. Setelah mengalami proses berfikir dan menemukan solusi atas apa yang menjadi kegagalan dalam dirinya, Chica menjangkau pisang tersebut dengan menaiki beberapa tumpukan peti, dan akhirnya berhasil.
- Monyet bernama Grande yang menggunakan tumpukan peti untuk menjangkau pisang, tetapi gagal karena tumpukan tersebut tidak tersusun rapi. Setelah berfikir untuk memecahkan masalah, Grande menyusun kembali peti tersebut dengan lebih rapi sehingga akhirnya dapat enjangkau pisang tersebut.
- Monyet yang bernama Sultan, dalam eksperimen Kohler monyet ini adalah monyet paling cerdas karena monyet ini menggabungkan dua tongkat untuk menjangkau buah pisang.
Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Gestalt
Teori Gestalt mempunyai prinsip-prinsip khusus yang
berbeda dengan teori-teori psikologi lainnya, yaitu :
- Principle
of Proximity (unsur
yang saling berdekatan)
- Principle
of Similarity (unsur
yang cenderung sama dipresepsi sebagai bentuk tertentu)
- Principle
of Objective Set (Organisasi
berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya)
- Principle of Continuity (Organisasi berdasarkan kesinambungan pola)
- Principle
of Closure/ Principle of Good Form (pengisian kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang
tidak lengkap)
- Principle
of Figure and Ground (bidang
pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang)
- Principle of Isomorphism (Organisasi berdasarkan konteks)
Implementasai Teori Gestalt dalam Pembelajaran
- Pengalaman
tilikan/insight (kemampuan
mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa)
- Meaningful
learning (
kebermaknaan unsur-unsur yang terkait)
Meaningful Learning
(Ausubel, 1963)
“Meaningful
Learning amphasizes students’ acquisition of new information and
its linkages to previous experiences and knowledge in the formation of
personal and unique understanding”.
Characteristic
of Meaningful Learning (Grabe, 2007)
a. Active : means that learners are dynamic, that they assume, active roles in learning activities
b. Authentic : means that learners construct knowledge from suited and authentic learning activities
c. Constructive : means that learners accommodate new ideas to their prior knowledge/experience
d. Cooperative : means that learners are encouraged to solve the problem/task together with their peers.
a. Active : means that learners are dynamic, that they assume, active roles in learning activities
b. Authentic : means that learners construct knowledge from suited and authentic learning activities
c. Constructive : means that learners accommodate new ideas to their prior knowledge/experience
d. Cooperative : means that learners are encouraged to solve the problem/task together with their peers.
- Pusposive
behavior (perilaku
terarah pada tujuan)
- Life space (perilaku individu memiliki keterkaitan
dengan lingkungan dimana ia berada)
- Transfer
dalam Belajar (pemindahan
pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain)
Kelebihan dan Kekurangan Teori Gestalt
a) Kelebihan teori Kognitif Gestalt adalah
sebagai berikut :
- Dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving)
- Dapat
meningkatkan motivasi.
b) Kekurangan teori kognitif adalah sebagai berikut :
Untuk teori
belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur hanya
dengan satu orang siswa saja , maksudnya kemampuan siswa harus diperhatikan.
Apabila kita menekankan pada keaktifan siswa, dan tidak dapat dipungkiri ada
saja siswa yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran, otomatis
pembelajaran ini tidak akan berhasil secara menyeluruh guru juga dituntut
untuk mengikuti keaktifan siswa, kionsekuensinya adalah guru harus rajin
mempelajari hal-hal baru yang mungkin konsekuansinya terhadap lingkungan
adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga harus mendukung, agar siswa
semakin yakin dengan apa yang telah mereka pelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar