NIM : 1305923
Mata Kuliah : Teori Belajar dan Pembelajaran
a) Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan
paling pokok dalam proses belajar mengajar manusia.
Terutama dalam pencapaian tujuan institusional suatu lembaga pendidikan
atau sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian
tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar
mengajar yang dialami oleh individu.
o Menurut S.
Nasution (1982:39), Belajar dianggap merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Menurut pendapat
tradisional yang dikutip dari Sadiman (2003:2) belajar adalah menambah
dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini yang
dipentingkan pendidikan intelektual, kepada anak-anak diberikan
bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan yang
dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.
o
Siahaan
(2005:2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang
baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru,
serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial dan emosional.
Menurut Ernest R. Hilgard
(Roestiyah, 2001:5), “Learning in the process by which an
activity originates or is the changed through training procedures (whether
in the laboratory or in the natural environment) as distingished from
changes by factors not attribut able to training”.
Nana Sudjana (1989:7) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Lebih lanjut Nana Sudjana (1989:28) mengemukakan bahwa pengertian belajar sebagai proses yang aktif, belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita bicara tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya. Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal serupa diungkapkan oleh :
Oemar Hamalik (1992:56) yang menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4) berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannnya.
Nana Sudjana (1989:7) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Lebih lanjut Nana Sudjana (1989:28) mengemukakan bahwa pengertian belajar sebagai proses yang aktif, belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita bicara tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya. Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal serupa diungkapkan oleh :
Oemar Hamalik (1992:56) yang menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4) berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannnya.
Di dalam Ensiklopedi Pendidikan :
Sugarda, 1999: 46) dikatakan bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari proses belajar sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.
Sugarda, 1999: 46) dikatakan bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari proses belajar sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.
Berdasarkan beberapa definisi
tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses
perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi
perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung
proses belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yang relatif permanen, seperti perubahan
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
terampil menjadi terampil, serta aspek-aspek lainnya. Sedangkan perubahan
dapat diwujudkan dalam bentuk perubahan kondisi yang bersifat
kontemporer, seperti anak-anak menjadi dewasa atau dari berbaring,
merangkak, berdiri dan baru kemudian bisa berjalan. Perubahan tersebut hendaknya
terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungan. Tidak karena proses
pertumbuhan fisik atau kedewasaan. Selain itu, perubahan tersebut haruslah
bersifat relatif permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung
sesaat saja.
Berdasarkan beberapa pendapat yang
dikemukakan tersebut, jika diperhatikan secara redaksional tentu saja
berbeda satu sama lainnya, namun secara esensial semua pendapat tersebut
mengacu kepada maksud, tujuan, dan konsep yang sama dan
memiliki unsur-unsur yang sama pula, yaitu :
1. Adanya individu yang belajar
2. Adanya belajar sebagai suatu proses
3. Hasil belajar sebagai hasil
perubahan tingkah laku
4. Proses belajar terjadi di dalam
interaksi dengan lingkungan
Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
perilaku/pribadi seseorang berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungannya yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang
belajar.
b) Pengertian Mengajar
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan mengajar yang mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karenanya belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada seluruh peserta didiknya.
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karenanya belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada seluruh peserta didiknya.
- L. Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:7) mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar didik. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja yang dilakukan untuk membantu siswa dalam proses belajarnya.
- Seperti yang diungkapkan oleh Mohamad Ali (1985:12) bahwa mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.
- Menurut Oemar Hamalik (1992:1), mengajar diartikan sebagai usaha pemberian bimbingan kepada siswa untuk belajar. Dengan kata lain mengajar adalah menciptakan lingkungan dan berbagai kemudahan belajar bagi siswa. Sedangkan
- Nana Sudjana (1989:7) mengatakan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Lebih lanjut S. Nasution (1982:2) mengungkapkan terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan mengajar, antara lain :
1. Mengajar berarti membimbing
aktivitas anak
2. Mengajar berarti membimbing
pengalaman anak
3. Mengajar berarti membantu anak
berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungannya.
Pengertian mengajar tersebut mengisyaratkan bahwa tugas guru
adalah membimbing siswa untuk belajar dalam rangka mencapai perubahan
tingkah laku yang diinginkannya. Mengajar pada hakikatnya adalah suatu
proses mengorganisir lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga pada
diri siswa terjadi proses belajar. Dalam hal ini, S. Nasution (1982:8)
mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak
sehingga terjadi proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses kegiatan
yang disengaja dan terencana untuk membimbing dan mengawasi siswa
dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Seorang guru sebagai pengajar (Slameto, 1991:40) harus
memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Konteks
Dalam belajar sebagian besar
tergantung pada konteks belajar itu sendiri. Ciri-ciri konteks yang baik
adalah membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan kuat
sekali, terdiri dari pengalaman yang actual dan konkret. Pengalaman
yang konkret dan dinamis merupakan alat untuk menyatakan
pengertian yang sifatnya sederhana sehingga dapat ditiru untuk
diulanginya.
b) Fokus
Belajar yang penuh makna dan efektif
harus diorganisasikan pada suatu fokus, pengajaran akan berhasil dengan
penggunaan vokalisasi. Untuk mencapai proses yang efektif, harus dipilih
fokus yang memiliki ciri-ciri yang baik, seperti: memobilisasi
tujuan, memberi bentuk uniformitas pada belajar,
mengorganisasikan belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.
c) Sosialisasi
Kondisi sosial dalam suatu kelas
banyak sekali pengaruhnya dalam proses belajar pada kelas tersebut.
Sehingga dalam hal ini sosialisasi harus dilakukan. Sosialisasi yang baik
akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya fasilitas sosial,
perangsang, dan kelompok demokratis.
d) Sequence
Dalam proses belajar mengajar
dipandang sebagai suatu pertumbuhan mental, siswa dapat mengalami
kegagalan atau mungkin juga sukses. Ciri-ciri sequence yang baik
adalah pertumbuhan bersifat kontinyu, tergantung pada tujuan, tergantung pada
munculnya makna, merupakan perubahan dari yang abstrak ke arah konkrit,
sebagai gerakan dari kasar dan global ke arah yang membedakan, dan
pertumbuhan itu merupakan transformasi.
5) Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti
hasil dan perubahan siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang
melekat pada perubahan tersebut. Kelima prinsip mengajar di atas haruslah
diperhatikan oleh guru, agar guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Dan yang terpenting tujuan
pengajaran dapat tercapai dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar